BacaJuga: Konsultan P4jak. Keterkaitan Akuntansi dan Pajak. Akuntansi komersial atau disebut juga akuntansi keuangan adalah kegiatan jasa yang menyediakan kabar keuangan. Laporan keuangan pajak biasa disebut dengan laporan keuangan fiskal dan laporan keuangan fiskal biasanya dihasilkan di akhir tahun. Laporanpenerimaan barang memuat informasi tentang hasil pemeriksaan baik itu terhadap dokumen terkait dengan penerimaan barang seperti surat pengantar dari pemasok serta order pembelian yang dikeluarkan oleh perusahaan, maupun terhadap fisik barang seperti nama, type, jenis, ukuran, mutu, kuantitas, dan kondisi barang. Kartu persediaan barang lampiran 13 g. LAPORANTUGAS AKHIR . TENTANG . PELAKSANAAN EKSTENSIFIKASI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DALAM MENINGKATKAN PENERIMAAN PAJAK PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA BINJAI . O . L . E . H. NAMA: SHELLA MIRANDA . NIM: 162600025 . Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Diploma . III. Administrasi Perpajakan . FAKULTAS ILMU SOSIAL cash. DEFINISI Penerimaan Barang adalah proses serah terima barang dari Vendor kepada Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan. Dalam kegiatan penerimaan barang ada 3 kemungkinan yang dihadapi apa saja? Dalam kegiatan penerimaan barang ada 3 kemungkinan yang dihadapi 1. Menerima barang dalam jumlah berbeda dengan jumlah yang Menerima barang yang Menerima barang dengan kuantitas rendah. Apa saja bukti yang dipakai dalam penerimaan sarana dan prasarana kantor? Delivery order. Surat jalan. Dokumen pemesanan. Bukti tanda terima barang. Bukti penagihan. Apa saja kegiatan dalam penerimaan barang? bukti pesanan dari gudang untuk memastikan pesanan barang dalam spesifikasi tepat bukti tanda barang untuk penagihan cek bukti pemesanan barang dengan fisik. cek Expired date dan kondisi barang. masukkan barang ke penyimpanan. Apa saja proses dalam penerimaan barang Sebut dan jelaskan? Jawaban. Jawaban masuk gudang , parki dan antri , bongjar barang, ngecek barang dan dokumen, menyusun barang bong karan , menyimpan dokumen ke dalam sistem, GRN legitimasi dokumen, keluar gudang. Apa tujuan dari penerimaan dan penyimpanan barang? Jawaban Tujuan utama diselenggarakan fungsi penerimaan dan penyimpanan barang adalah untuk memferifikasi barang yang diterima dari pemasok dan melindungi barang tersebut dari kehilangan atau pencurian. Hal hal apa saja yang terdapat dalam laporan penerimaan barang? Nama barang. Jenis/Tipe barang. alamat pengiriman barang. Alamat tujuan barang. Nama pengirim barang. jumlah barang. Tanggal penerimaan barang. Apa saja fungsi penerimaan barang? Fungsi penerimaan Dalam sistem akuntansi pembelian, fungsi ini bertanggung jawab untuk melakukan pemeriksaan terhadap jenis,mutu,dan kuantitas barang yang diterima dari pemasok guna menentukan dapat atau tidaknya barang tersebut diterima oleh perusahaan. Bagaimana cara melakukan pemeliharaan sarana dan prasarana kantor? Selalu membersihkan barang-barang secara teratur, terutama setelah barang dipergunakan dan selalu memisahkan barang yang rusak dengan barang yang tidak rusak. Selalu memperbaiki barang yang rusak. Bagaimana prosedur penerimaan barang sebelum masuk ke gudang penyimpanan? Menerima Informasi Barang Masuk. Memastikan Barang yang Masuk Siap Diterima. Penerimaan dan Pengecekan Barang Masuk. Membuat Dokumen Serah Terima Barang. Memastikan Kondisi Barang dalam Keadaan Bagus. Penataan Gudang yang Lebih Baik. Update Stok Lebih Akurat. Kelola Barang Lebih Mudah. Apa yang dimaksud dengan penyimpanan sarana dan prasarana kantor? Penyimpanan dan pemeliharaan sarana dan prasarana ialah suatu upaya untuk melakukan penyimpanan dan juga pemeliharaan pada suatu tempat seperti kantor atau tempat lainnya agar barang atau peralatan yang dipakai tidak rusak, hilang atau bahkan terbakar serta keamanannya terjamin. Mengapa perlu adanya pencatatan sarana prasarana dalam suatu kegiatan? Tujuan inventarisasi sarana dan prasarana antara lain a. Agar peralatan tidak mudah hilang. b. Adanya bukti secara tertulis terhadap kegiatan pengelolaan barang sehingga dapat dipertanggungjawabkan. Hal hal apa saja yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan kegiatan pengadaan sarana dan prasarana minimal 5? Kebutuhan akan sarana dan prasarana tersebut. Kualitas bahan dan materi dari sarana dan prasarana. Prosedur pengadaan barang harus sesuai aturan. Rintangan yang akan dihadapi. Apa saja tujuan dari pemeliharaan sarana dan prasarana kantor? Tujuan pemeliharaan sarana dan prasarana kantor, antara lain Agar barang tidak mudah rusak karena hama atau suhu/cuaca. Agar barang tidak mudah hilang. Agar barang tidak kadaluarsa. 3 Aktivitas apa saja yang ada di dalam gudang? Proses alur material dalam pergudangan dapat dideskripsikan menjadi enam aktivitas utama yaitu receiving, put away, storage, picking,packing dan shipping. SOP apa saja yang dibutuhkan dalam administrasi gudang? Proses apa yang dilakukan dalam tahap penyimpanan barang? Di dalam aktivitas penerimaan barang Terdapat tiga hal penting yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya sebutkan apa saja? Referensi Pertanyaan Lainnya1Apa yang dimaksud dengan jenis wirausaha Perancis?2Bagaimana penutup gerakan tari ondel ondel?3Udara yg masih ada di dalam Paru² disebut apa?4Apa yang dimaksud komoditas ekspor dan impor?5Apa saja yang dialami manusia di Padang Mahsyar?6Jelaskan otot apa yang berkontraksi ketika kita mengangkat lengan bawah keatas?7Mengapa penderita anemia selalu merasa lemas?8Apa saja Peran Indonesia dalam ASEAN?9Apa yang terjadi Apa yang terjadi pada bola yang dihentikan jelaskan?10Mengapa jamur atau fungi dipisahkan menjadi kingdom tersendiri? PROSEDUR PENERIMAAN BARANG Kegiatan yang dilaksanakan oleh Bagian Penerimaan dalam aktivitas penerimaan barang mencakup pemeriksaan terhadap barang serta membuat laporan hasil pemeriksaan tersebut. a. Pemeriksaan Barang Pemeriksaan barang dilaksanakan antara lain terhadap 2 Surat pengantar dari pengirim 3 Nomor order pembelian yang dikeluarkan oleh perusahaan sendiri 4 Nomor kendaraan yang dipakai, apabila dipakai kendaraan milik perusahaan sendiri pembeli, nama sopir harus dicatat 5 Pembungkus dan juga segel pembungkus 6 Nama dan sepesifiksi jenis, ukuran, type barang 7 Kualitas, kuantitas, dan keadaan kondisi barang b. Pembuatan Laporan Penerimaan Barang Laporan penerimaan barang memuat informasi tentang hasil pemeriksaan baik itu terhadap dokumen terkait dengan penerimaan barang seperti surat pengantar dari pemasok serta order pembelian yang dikeluarkan oleh perusahaan, maupun terhadap fisik barang seperti nama, type, jenis, ukuran, mutu, kuantitas, dan kondisi barang. Formulir Pengiriman dan Penerimaan Barang Jika ditinjau dari segi ketersediannya barang-barang dagangan, proses kegiatan pengadaan barang dagangan pertama-tama diawali oleh pembuatan Surat Pesanan Order Letter/OL ataupun Delevary Order/DO atau biasa disebut juga dengan Pesanan Pembelian PO. Kegiatan ini dilaksanakan oleh Divisi Buyer. PO tersebut bisa dikirim melalui kurir, pos ataupun bisa lewat e-mail. Apabila sudah ada persetujuan dari Supplier maka barulah barang pesanan bisa dikirim. a. Formulir Pengiriman Formulir pengiriman barang dagangan ialah berupa Faktur ataupun Nota Penjualan yang fungsinya sebagai Surat Jalan serta merupakan bukti Penerimaan Barang dan Penyerahan Barang. Faktur ataupun Nota Penjualan ini berisi keterangan-keterangan, antara lain yaitu 1 Nama dan alamat lengkap pelanggan 2 Nama dan alamat lengkap supllier 4 Nomor faktur atau nota penjualan 5 Nama produk atau barang dagangan 6 Nomor urut barang dagangan 7 Jumlah atau banyaknya barang dagangan karton atau pcs 10 Jumlah harga serta bonus 11 Nama jelas salesman dan pelanggan yang bersangkutan serta tanda tangan. Faktur tersebut harus diisi berdasarkan PO dari pelanggan dan pengiriman barang akan dilaksanakan sebelum jatuh tempo yang tercantum pada PO tersebut. b. Format Pengiriman Barang Format pengiriman barang ialah Surat Pengantar Barang dan Daftar Perincian Barang. Format pengiriman barang tersebut bentuknya berbeda-beda antara supplier yang satu dengan supplier yang lainnya. Semua itu tergantung pada selera supplier masing-masing, namun pada prinsipnya ialah sama dimana pada intinya adalah menerangkan barang yang dikirim. Surat pengantar barang berguna sebagai tanda terima penyerahan barang kepada penerima barang pembeli atau pemesan. Selain itu juga berguna dalam menjamin keamanan selama perjalanan pada saat barang yang bersangkutan diangkut, terutama apabila ada pemeriksaan dari pihak yang berwajib. Adapun surat pengantar barang lainnya mencantumkan antara lain sebagai berikut 1 Nama serta alamat penjual dan pembeli barang 2 Nomor surat pengantar dan nomor surat kendaraan 3 Nomor pesanan bila atas pesanan 4 Nomor urut barang yang dikirim 5 Keterangan barang, tempat dan tanggal penerimaannya 6 Jenis dan banyaknya barang yang dikirim 7 Nama pengirim dan penerima barang Surat pengantar barang tersebut harus distempel oleh perusahaan penjual. Untuk melengkapi serta melancarkan pengiriman barang, selain surat pengantar masih dibutuhkan juga satu surat yang memuat daftar perincian barang. Dimana berguna untuk mengetahui jenis barang yang dikirimkan, berat barang, dan juga isi barang. Selain itu juga surat tersebut berguna sebagai penunjuk kepada petugas bea cukai pada waktu pemeriksaan dan juga petugas gudang pada saat barang tersebut dibongkar. Pembelian atau purchasing adalah suatu usaha atau kegiatan yang dilakukan untuk pengadaan barang, material pada kualitas yang tepat dan kuantitas yang tersedia untuk kegiatan operasi selama periode tertentu. Pembelian merupakan usaha untuk memenuhi kebutuhan atas barang atau jasa yang diperlukan oleh perusahaan dan dapat diterima tepat pada waktunya dengan mutu yang sesuai serta harga yang menguntungkan. Pembelian merupakan salah satu fungsi penting dalam berhasilnya operasi suatu perusahaan. Fungsi ini dibebani tanggung jawab untuk mendapatkan kuantitas dan kualitas bahan-bahan yang tersedia pada waktu dibutuhkan dengan harga yang sesuai dengan harga yang berlaku. Pembelian adalah usaha pengadaan barang-barang untuk perusahaan. Dalam perusahaan dagang pembelian dilakukan dengan dijual kembali tanpa mengadakan perubahan bentuk barang, sedangkan pada perusahaan manufaktur pembelian dilakukan dengan merubah kembali dengan merubah bentuk. Berikut definisi dan pengertian pembelian dari beberapa sumber buku Menurut Aliminsyah dan Padji 2003, pembelian adalah harga pembelian harga pokok barang dagang yang diperoleh perusahaan selama periode tertentu. Menurut Mulyadi 2016, pembelian adalah suatu usaha yang dilakukan untuk pengadaan barang yang diperlukan oleh perusahaan. Menurut Galloway, dkk 2000, pembelian adalah pengadaan material dan part pada kualitas yang tepat dan kuantitas yang tersedia untuk digunakan dalam operasi pada waktu yang tepat dan tempat yang tepat. Fungsi dan Tanggung Jawab Pembelian Menurut Brown 2001, fungsi pembelian adalah sebagai berikut Pembelian memiliki tanggung jawab untuk mengelola masukan perusahaan pada pengiriman, kualitas dan harga yang tepat, yang meliputi bahan baku, jasa dan sub-assemblies untuk keperluan organisasi. Berbagai penghematan yang berhasil dicapai lewat pembelian secara langsung direfleksikan pada lini dasar organisasi. Dengan kata lain, begitu penghematan harga dibuat, maka akan mempunyai pengaruh yang langsung terhadap struktur biaya perusahaan. Sehingga sering dikatakan bahwa penghematan pembelian 1% ekuivalen dengan peningkatan penjualan sebesar 10%. Pembelian dan suplai material mempunyai kaitan dengan semua aspek operasi manajemen. Menurut Assauri 2008, tugas pembelian adalah untuk menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh perusahaan pada waktu, harga dan kualitas yang tepat. Adapun tanggung jawab bagian pembelian adalah sebagai berikut Bertanggung jawab atas pelaksanaan pembelian bahan-bahan agar rencana operasi dapat dipenuhi dan pembelian bahan-bahan tersebut pada tingkat harga yang perusahaan akan mampu bersaing dalam memasarkan produknya. Bertanggung jawab atas usaha-usaha untuk dapat mengikuti perkembangan bahan-bahan baru yang dapat menguntungkan dalam proses produksi, perkembangan dalam desain, harga dan faktor-faktor lain yang dapat memengaruhi produk perusahaan, harga dan desainnya. Bertanggung jawab untuk meminimalisasi investasi atau meningkatkan perputaran turn over bahan, yaitu dengan penentuan skedul arus bahan ke dalam perusahaan dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan produksi. Bertanggung jawab atas kegiatan penelitian dengan menyelidiki data dan perkembangan pasar, perbedaan sumber-sumber penawaran supply dan memeriksa produk supplier untuk mengetahui kapasitasnya dan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan perusahaan. Sebagai tambahan, kadang bagian pembelian bertanggung jawab atas pemeliharaan bahan-bahan yang dibeli setelah diterima dan bertanggung jawab atas pengawasan persediaan. Prinsip Dasar Pembelian Menurut Indrajit dan Djokopranoto 2003, prinsip dasar yang dijadikan pedoman dalam melakukan hal-hal pokok dalam pelaksanaan fungsi pembelian yang perlu dijadikan pedoman atau acuan, adalah sebagai berikut The Right Price. The right price merupakan nilai suatu barang yang dinyatakan dalam mata uang yang layak atau yang umum berlaku pada saat dan kondisi pembelian dilakukan. The Right Quantity. Jumlah yang tepat dapat dikatakan sebagai suatu jumlah yang benar-benar diperlukan oleh suatu perusahaan atau perhotelan pada saat tertentu. The Right Time. The right time menyangkut pengertian bahwa barang tersedia setiap kali diperlukan. Dalam hal ini persediaan barang haruslah diperhitungkan karena jika ada persediaan barang tentunya ada biaya perawatan barang tersebut. The Right Place. The right place mengandung pengertian bahwa barang yang dibeli dikirimkan atau diserahkan pada tempat yang dikehendaki oleh pembeli. The Right Quality. The right quality adalah mutu barang yang diperlukan oleh suatu perusahaan sesuai dengan ketentuan yang sudah dirancang yang paling menguntungkan perusahaan. The Right Source. The right source mengandung pengertian bahwa barang berasal dari sumber yang tepat. Sumber dikatakan tepat apabila memenuhi prinsip-prinsip yang lain yaitu the right price, the right quantity, the right time, the right place, and the right quanlity. Jenis-jenis Sistem Pembelian Menurut Suarsana 2007, terdapat beberapa sistem atau cara yang biasa digunakan dalam kegiatan pembelian, yaitu sebagai berikut a. Sistem Kontrak Sistem pembelian barang untuk bahan makanan terutama jenis sayuran, buah-buahan dan makanan yang musiman adalah dengan mempergunakan surat perjanjian kontrak. Kontrak dilakukan dengan satu supplier atau lebih. Dalam surat kontrak ditekankan dalam mengenai kualitas, kuantitas dan harga barang. Masa berlaku surat kontrak untuk bahan makanan bisa mencapai 3 atau 6 bulan dan pembayarannya tetap dilakukan setiap bulan. b. Sistem Harian dan Bulanan Pihak perusahaan atau hotel bisa dengan bebas membeli barang-barang keperluannya dari beberapa supplier atau dari beberapa toko supermarket yang ada di sekitarnya. Dengan cara seperti ini pihak hotel tidak perlu melakukan sebuah analisa yang terlalu ketat terhadap kinerja dari beberapa supplier untuk dipilih. Cukup dengan berbelanja pada toko terdekat, toko swalayan bahkan pasar tradisional yang harganya lebih murah, baik secara kontan maupun secara utang bulanan. Namun sistem dan prosedurnya harus tetap sama yaitu dengan mencari informasi dimana toko atau supermarket dan pasar yang kualitas dan harga barangnya paling murah. c. Pembelian secara kontan Di bagian pembelian sebuah hotel pada umumnya menyiapkan uang kas yang jumlahnya tidak terlalu banyak yang disebut dengan kas kecil atau petty cash. Kas kecil ini dipergunakan untuk membeli barang keperluan operasional hotel, terutama bahan makanan keperluan dapur yang sering diminta secara mendadak. Pembelian dengan cara kontan dengan menggunakan kas kecil dilakukan untuk membeli bahan makanan atau minuman dalam jumlah yang tidak terlalu banyak. Hal seperti ini sering dilakukan pada saat gudang atau bagian dapur kehabisan bahan makanan yang sangat diperlukan pada saat itu juga. Pembelian secara kontan tidak dapat dilakukan setiap hari, tetapi hanya dilakukan jika keadaan sangat mendesak dan disinilah peranan seorang buyer atau driver dibagian pembelian sangat diperlukan kemampuannya. Fungsi Terkait dalam Sistem Akuntansi Pembelian Sistem akuntansi pembelian digunakan untuk melaksanakan pengadaan barang kebutuhan perusahaan. Jaringan prosedur yang membentuk sistem akuntansi pembelian adalah prosedur permintaan pembelian, prosedur permintaan penawaran harga dan pemilihan pemasok, prosedur order pembelian, prosedur penerimaan barang, prosedur pencatatan utang, dan prosedur distribusi pembelian. Menurut Supriyono 1999, fungsi-fungsi terkait dalam sistem akuntansi pembelian adalah sebagai berikut Fungsi Produksi. Fungsi produksi bertanggungjawab atas aktivitas yang berhubungan dengan jenis, jumlah, dan kapan bahan tersebut akan diperlukan dalam proses produksi. Fungsi Gudang. Fungsi gudang bertanggungjawab untuk mengajukan permintaan pembelian bahan baku sesuai dengan posisi persediaan yang ada di gudang untuk menyimpan barang yang telah diterima oleh fungsi penerimaan. Untuk barang-barang yang langsung dipakai tidak diselenggarakan persediaan barang di gudang, permintaan pembelian diajukan oleh pemakai barang. Fungsi Pembelian. Fungsi pembelian bertanggungjawab untuk memperoleh informasi mengenai harga barang, menentukan pemasok yang dipilih dalam pengadaan barang, dan mengeluarkan order pembelian kepada pemasok yang dipilih. Fungsi Penerimaan Barang. Fungsi penerimaan barang bertanggungjawab untuk melakukan pemeriksaan terhadap jenis, mutu, dan kuantitas barang yang diterima dari pemasok guna menentukan atau tidaknya barang tersebut diterima oleh perusahaan. Fungsi ini bertanggungjawab untuk menerima barang dari pembeli yang berasal dari transaksi return penjualan. Fungsi Akuntansi. Fungsi akuntansi bertanggungjawab atas pencatatan yang berhubungan dengan transaksi persediaan bahan baku dan fungsi pencatat utang. Dalam sistem akuntansi pembelian fungsi pencatat persediaan bertanggungjawab untuk mencatat harga pokok persediaan barang yang dibeli ke dalam kartu persediaan, sedangkan fungsi pencatat utang bertanggungjawab untuk mencatat transakasi pembelian kedalam register bukti kas keluar. Alur Prosedur dalam Sistem Akuntansi Pembelian Menurut Mulyadi 2016, sistem, alur dan prosedur yang bersangkutan dengan sistem akuntansi pembelian digambarkan dan dijelaskan sebagai berikut a. Prosedur permintaan pembelian Dalam prosedur ini fungsi gudang mengajukan permintaan pembelian dalam formulir surat permintaan pembelian kepada fungsi pembelian. Jika barang tidak disimpan di gudang, misalnya untuk barang-barang yang langsung pakai, fungsi yang memakai barang mengajukan permintaan pembelian langsung ke fungsi pembelian dengan menggunakan surat permintaan pembelian. b. Prosedur permintaan penawaran harga dan pemilihan pemasok Dalam prosedur ini, fungsi pembelian mengirimkan surat permintaan penawaran harga kepada para pemasok untuk memperoleh informasi mengenai harga barang dan berbagai syarat pembelian yang lain, untuk memungkinkan pemilihan pemasok yang akan ditunjuk sebagai pemasok barang yang diperlukan oleh perusahaan. Perusahaan seringkali menentukan jenjang wewenang dalam pemilihan pemasok sehingga sistem akuntansi pembelian dibagi menjadi sebagai berikut Sistem akuntansi pembelian dengan pengadaan langsung. Dalam sistem akuntansi pembelian ini, pemasok dipilih langsung oleh fungsi pembelian, tanpa melalui penawaran harga. Biasanya pembelian dengan pengadaan langsung ini meliputi jumlah rupiah yang kecil dalam sekali pembelian. Sistem akuntansi pembelian dengan penunjukan langsung. Dalam sistem akuntansi pembelian ini, pemilihan pemasok dilakukan oleh fungsi pembelian, dengan terlebih dahulu dilakukan pengiriman permintaan penawaran harga kepada paling sedikit tiga pemasok dan didasarkan pada pertimbangan harga penawaran dari para pemasok tersebut. Sistem akuntansi pembelian dengan lelang. Dalam sistem akuntansi pembelian ini, pemilihan pemasok dilakukan oleh panitia lelang yang dibentuk, melalui lelang yang diikuti oleh pemasok yang jumlahnya terbatas. c. Prosedur order pembelian Dalam prosedur ini fungsi pembelian mengirim surat order pembelian kepada pemasok yang dipilih dan memberitahukan kepada unit-unit organisasi lain dalam perusahaan misalnya fungsi penerimaan, fungsi yang meminta barang, dan fungsi pencatat utang mengenai order pembelian yang sudah dikeluarkan oleh perusahaan. d. Prosedur penerimaan barang Dalam prosedur ini fungsi penerimaan melakukan pemeriksaan mengenai jenis, kuantitas, dan mutu barang yang diterima dari pemasok, dan kemudian membuat laporan penerimaan barang untuk menyatakan penerimaan barang dari pemasok tersebut. e. Prosedur pencatatan utang Dalam prosedur ini fungsi akuntansi memeriksa dokumen-dokumen yang berhubungan dengan pembelian surat order pembelian, laporan penerimaan barang, dan faktur dari pemasok dan menyelenggarakan pencatatan utang atau mengarsipkan dokumen sumber sebagai catatan utang. f. Prosedur distribusi pembelian Prosedur ini meliputi distribusi rekening yang didebit dari transaksi pembelian untuk kepentingan pembuatan laporan manajemen. Dokumen-dokumen Dalam Sistem Akuntansi Pembelian Menurut Mulyadi 2016, dokumen-dokumen terkait yang digunakan dalam sistem akuntansi pembelian adalah sebagai berikut Surat Permintaan Pembelian. Dokumen ini merupakan formulir yang diisi oleh fungsi gudang atau fungsi pemakai barang untuk meminta fungsi pembelian melakukan pembelian barang dengan jenis, jumlah, dan mutu seperti yang tersebut dalam surat tersebut. Surat permintaan pembelian ini biasanya dibuat dua lembar untuk setiap permintaan, satu lembar untuk fungsi pembelian, dan tembusannya untuk arsip fungsi yang meminta barang. Surat Permintaan Penawaran Harga. Dokumen ini digunakan untuk meminta penawaran harga bagi barang yang pengadaannya tidak bersifat berulang tidak repetitif yang menyangkut jumlah rupiah yang besar. Surat Order Pembelian. Dokumen ini digunakan untuk memesan barang kepada pemasok yang telah dipilih. Dokumen ini merupakan lembar pertama surat order pembelian yang dikirimkan kepada pemasok sebagai order resmi yang dikeluarkan oleh perusahaan. Laporan Penerimaan Barang. Dokumen ini dibuat oleh fungsi penerimaan untuk menunjukkan bahwa barang yang diterima dari pemasok telah memenuhi jensi, spesifikasi, mutu, dan kuantitas seperti yang tercantum dalam surat order pembelian. Surat Perubahan Order Pembelian. Perubahan terhadap isi surat order pembelian terkadang diperlukan dari yang sebelumnya telah diterbitkan. Perubahan tersebut dapat berupa perubahan kuantitas, jadwal penyerahan barang, spesifikasi, penggantian substitusi atau hal lain yang bersangkutan dengan perubahan desain atau bisnis. Biasanya perubahan tersebut diberitahukan kepada pemasok secara resmi dengan menggunakan surat perubahan order pembelian. Bukti Kas Keluar. Dokumen ini dibuat oleh fungsi akuntansi untuk dasar pencatatan transaksi pembelian. Dokumen ini juga berfungsi sebagai perintah pengeluaran kas untuk pembayaran utang kepada pemasok dan yang sekaligus berfungsi sebagai surat pemberitahuan kepada kreditur mengenai maksud pembayaran. Daftar Pustaka Aliminsyah dan Padji. 2003. Kamus Istilah Akuntansi. Bandung Yrama Widya. Mulyadi. 2016. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta Salemba Empat. Galloway, L., dkk. 2000. Operation Management in Context. Great Britain Butterworth-Heinemann. Brown. 2001. Pengertian Pembelian. Jakarta Elekmedia Komputindo. Assauri, Sofjan. 2008. Manajemen Produksi dan Operasi. Jakarta Universitas Indonesia. Indrajit, dan Djokopranoto, R. 2003. Konsep Manajemen Supply Chain, Cara Baru Memandang Mata Rantai Penyediaan Barang. Jakarta Grassindo. Suarsana, Nyoman. 2007. Siklus Pengadaan Barang Aplikasi di Perhotelan dan Restoran. Yogyakarta Graha Ilmu. Supriyono. 1999. Akuntansi Biaya. Yogyakarta BPFE.

laporan penerimaan barang kantor disebut juga